Layang-layang khas Minang Kabau

 Saat ini marak ditengah masyarakat permainan layang-layang, dari anak-anak sampai orang tua pun bermain layang-layang, mulai dari layang-layang yang kecil hingga besar, dimanapun kita berkunjung pasti ada saja yang bermain layang-layang, bagaikan virus yang menjalar ditengah masyarakat.

     Viralnya permainan layang-layang tidak lepas dari pekembangan media sosial yang didalamnya terdapat alplikasi media sosial yang digandrungi masyrakat, tidak heran layang-layang menjadi permainan yang dimainkan diseluruh penjuru negeri saat ini, tak hanya di indonesia namun merambah kenegara tetangga seperti malaysia dan vietnam.

     Khusus di Sumatera Barat yang lebih di kenal Minang Kabau tidak kalah viral permainan layang-kayang ini, menarik untuk dibahas berikut  layang-layang khas Minang yang penulis ketahui, yaitu sebagai berikut:

1. Layang-layang Danguang

     Layang-layang danguang merupakan layang-layang yang berbunyi bedengung, layangan ini kerangkanya terbuat dari bambu dengan ukuran super dengan diameter 2 meter, 3 meter sampai 5 meter, bambu yang digunakan jenis betung, ekornya setengah bulat, bunyi dengungnya berasal dari pita yang diikatkan pada bambu di pangkal layangan. Layangan ini dimainkan diwaktu angin berhembus kencang.

2. Layang-layang Ikua Jorai

      Merupakan layang layang yang bercirikan ekornya panjang terurai, layangan ini juga terbuat dari bambu, biasanya juga bambu betung diameter nya sektar 1,5 meter sampai 2 meter, panjang ekornya ada 5 meter sampai sterusnya tergantung orang membuatnya, untuk melihat keindahan layangan ini juga dimainkan ketika angin berhembus kencang.

3. Layang-layang Darek

     Layang-layang darek dari bentuknya sama dengang layang-layang ikua jorai namun yang mebedakan ialah ekornya, yang tidak panjang terurai, ekornya bebentuk segitiga sama kaki dan keunikannya meliuk-liuk di atas langit pada saat dimainkan.

4. Layang-layang Buluah 

     Layangan ini terbuat dari bambu duri yang biasanya tumbuh di bantaran sungai, layangan ini banyak beredar di pesisir seperti tiku, gasan, dan pariaman, diamemeter nya 1,5 meter kerangkanya di raut kecil, tidak terlalu keras juga tidak terlalu lentur, badan ujung sayapnya simetris, ekornya kecil, biasa dimainkan pada saat anging tenang, keunikan layangan ini bisa di mainkan hingga senja hari dengan kurang nya hembusan angin dilangit namun layangan ini tetap melaju, dan biasanya layangan ini di pertandingkan di sore hari dengan mengumpulkan minimal 7 layangan sampai batas yang tidak ditentukan di satu titik, dan memakai perhitungan menit, dalam dua putaran menit layangan yang paling didepan pemenangnya.


Komentar